MenurutOng Hok Ham, tak seperti rumah-rumah peristirahatan Belanda yang besar dan mewah di luar kota Batavia kala itu, rumah Goenoeng Sarie ini terbilang sederhana. Adalah Frederik Julius Coyett yang membangun rumah itu di tahun 1736. Rumah peristirahatan sederhana itru terletak di tengah alam di luar kota Batavia. Airbnb resmi masuk bursa saham AS hari Kamis 10/12, dengan nama saham menggunakan simbol "ABNB". Pada Rabu malam perusahaan berbagi rumah itu menetapkan patokan harga saham 68 dolar, setelah permintaan awal terus meningkat. Tadinya Airbnb mematok harga sahamnya pada kisaran 44 sampai 50 dolar. Secara keseluruhan, Airbnb ingin meraup dana USD 47 miliar, kata seorang narasumber yang dekat dengan transaksi itu namun menyatakan dia tidak berwenang untuk berbicara tentang itu. Melantainya Airbnb di bursa saham AS pada masa pandemi memang sering dianggap berisiko. "Saya tidak berpikir banyak orang mengharapkan kami untuk go public tahun ini," tulis pendiri dan Direktur Utama Airbnb Brian Chesky ketika mengumumkan rencana go public. "Saya tahu beberapa orang mempertanyakan apakah kami akan berhasil atau tidak."Salah satu pendiri Airbnb dan kini menjabat DIrektur Utama, Brian Selcuk Acar/NurPhoto/picture alliance Bersaing di tengah pandemi Airbnb memang perlu dana saat ini. Neraca sembilan bulannya menunjukkan bahwa perusahaan yang berbasis di San Francisco itu cukup terpukul oleh pandemi virus corona. Pendapatan perusahaan turun 32% menjadi USD$ 2,5 miliar, karena banyak pelancong terpaksa membatalkan rencana mereka. Kerugian Airbnb naik berlipat ganda dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu menjadi hampir USD 700 juta. Airbnb awalnya merencanakan IPO untuk musim semi tahun ini, namun membatalkannya ketika virus corona menyebabkan pandemi global. Beberapa bulan setelahnya, bisnis Airbnb ternyata bisa pulih lebih cepat dibandingkan perhotelan, karena banyak orang merasa lebih aman memesan rumah pribadi di luar pusat-pusat kota yang padat. Airbnb memang bisa mengatasi krisis corona jauh lebih baik daripada industri hotel tradisional. "Airbnb telah menikmati peningkatan permintaan selama pandemi dari orang-orang yang ingin menjauh dari kota," kata konsultan strategi Peter Cohen, yang mengajar di Babson College di Massachusetts. Gagasannya muncul 13 tahun lalu Sementara penjualan apartemen di kota metropolitan dunia telah turun secara signifikan, pasar rumah peristirahatan di kawasan luar kota berkembang pesat. Di sinilah Airbnb memiliki keunggulan dibandingkan jaringan hotel tradisional. Ditambah lagi biaya operasionalnya relatif rendah. Untuk menjalankan bisnisnya sendiri, Airbnb hanya memiliki sedikit karyawan, sedangkan biaya rumah dan apartemen jadi tanggungan pemilik properti. Tidak seperti hotel, Airbnb tidak harus mengeluarkan biaya untuk perawatan akomodasi yang kosong. Bisnisnya memang anjlok di tengah pandemi, tetapi lebih cepat pulih juga. Airbnb mengatakan jumlah pemesanan tempat menginap anjlok sampai 72% pada April lalu dibandingkan tahun sebelumnya, namun pada bulan September hanya turun 20% dibanding tahun lalu. Tak lama setelah pindah ke San Francisco pada Oktober 2007, Brian Chesky dan teman sekamarnya Joe Gebbia mendapat ide untuk menyewakan tempat tidur di ruang tamu mereka dan menawarkan "bed and breakfast", tidur dan sarapan. Beberapa bulan kemudian, Nathan Blecharczyk bergabung sebagai Chief Technology Officer. Pada 11 Agustus 2008 mereka resmi meluncurkan situs internet yang diberi nama yang kemudian dikenal sekarang dengan trademark Airbnb. hp/gtp ap, afp Stewartbaru saja membeli sebuah rumah baru di kawasan Bird Streets, Los Angeles. Rumah tersebut dibelinya dari Marigay McKee seharga USD3,3 juta atau setara Rp49 miliar (kurs Rp14.905). Rumah ArticlePDF AvailableAbstractThe deterioration in the quality of health in Batavia and preparations for the British attack on Java in the early 19th century prompted the Governor of the Dutch East Indies, HW Daendels, to move the administrative center from Batavia to Weltevreden. Various central government facilities were built in Weltevreden. The problems discussed are related to the development of the urban spatial planning of Weltevreden as the center of government during the Dutch Colonial period. The aim is to uncover the development of Weltevreden’s urban spatial structure during the Dutch Colonial period. The method used is descriptive analysis with a spatial approach. The construction of Weltevreden as the center of government was carried out because the area was healthier than the old Batavia region. This area also developed into a center of community activity with its center in Waterlooplein. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeAuthor contentAll content in this area was uploaded by Octaviadi Abrianto on Jan 18, 2021 Content may be subject to copyright. 1POLA TATA RUANG WELTEVREDEN DAN FUNGSI RUANG KOTAThe Spatial Patterns And Functions Of WeltevredenIwan Hermawan1 dan Octaviadi Abrianto2Balai Arkeologi Jawa BaratJalan Raya Cinunuk Km. 17, Cileunyi, Bandung1E-mail iwan1772 Corresponding author2E-mail octaviadi_abrianto Naskah diterima 22 Maret 2020 - Revisi terakhir 24 Juli 2020Disetujui terbit 4 Agustus 2020 - Tersedia secara online 28 September 2020AbstractThe deterioration in the quality of health in Batavia and preparations for the British attack on Java in the early 19th century prompted the Governor of the Dutch East Indies, HW Daendels, to move the administrative center from Batavia to Weltevreden. Various central government facilities were built in Weltevreden. The problems discussed are related to the development of the urban spatial planning of Weltevreden as the center of government during the Dutch Colonial period. The aim is to uncover the development of Weltevreden’s urban spatial structure during the Dutch Colonial period. The method used is descriptive analysis with a spatial approach. The construction of Weltevreden as the center of government was carried out because the area was healthier than the old Batavia region. This area also developed into a center of community activity with its center in Weltevreden, central government, strategic locationAbstrakPenurunan kualitas kesehatan di Batavia dan persiapan menghadapi serangan pasukan Inggris ke Pulau Jawa pada awal abad ke-19 mendorong gubernur Hindia Belanda, HW Daendels memindahkan pusat pemerintahan dari Batavia ke Weltevreden. Berbagai fasilitas pusat pemerintahan dibangun di Weltevreden. Permasalahan yang dibahas berkenaan dengan perkembangan tata ruang kota Weltevreden sebagai pusat pemerintahan pada masa Kolonial Belanda. Tujuannya adalah untuk mengungkap perkembangan tata ruang kota Weltevreden pada masa Kolonial Belanda. Metode yang dipergunakan adalah deskriptif analisis dengan pendekatan keruangan. Pembangunan Weltevreden sebagai pusat pemerintahan dilakukan dengan alasan wilayah tersebut lebih sehat dibanding kawasan Batavia lama. Kawasan ini juga berkembang menjadi pusat aktivitas masyarakat dengan titik pusatnya di Waterlooplein. Kata Kunci Weltevreden, pusat pemerintahan; lokasi strategisJURNAL PANALUNGTIKe-ISSN 2621-928X Vol. 31, Juli 2020, pp 1 – 13 DOI 2PENDAHULUAN Kota Batavia didirikan oleh VOC yang dipimpin oleh Jan Pieterszoon Coen setelah merebutnya dari Pangeran Jayawikarta, penguasa kota pelabuhan Jayakarta sebagai wakil dari Kesultanan Banten, pada tanggal 30 Mei 1619 Soemalyo, Ridwan, Atmoko, Ellisa, & Hadi, 2007. VOC menjadikannya pusat dari jaringan kekuasaan perdagangan. Hal ini disebabkan potensi topogras antara lain Sungai Ci Liwung yang menghubungkan Batavia dengan wilayah pedalaman Ridwiyanto, 2011. Untuk melindungi dari berbagai gangguan keamanan, Kota Batavia dibatasi oleh dinding atau benteng yang mengelilinginya. Semua aktivitas pemerintahan dan administrasi perdagangan dilakukan di dalam benteng. Hal ini menunjukkan bahwa benteng tidak sekedar difungsikan sebagai pusat pertahanan tetapi juga difungsikan sebagai pusat aktivitas ekonomi dan pada perkembangan berikutnya sebagai pusat aktivitas masyarakat Marihandono, 2008. Pada abad ke-18, Batavia telah berkembang menjadi kota perdagangan yang ramai di Asia Timur. Tata kota yang teratur, bangunan-bangunan milik maskapai perdagangan berdiri tegak dengan rapi dan mudah diakses dari kanal-kanal yang saling bersambungan. Pembangunannya dilakukan mirip pembangunan kota-kota di Belanda. Kanal-kanal besar dan kecil dibangun melintang dan membujur serta bermuara di Ci Liwung. Kanal-kanal tersebut membentuk blok-blok lahan yang terpisah berbentuk kotak-kota teratur. Antarblok yang berdekatan dihubungkan dengan jembatan. Kanal-kanal tersebut berfungsi sebagai jalur transportasi dengan menggunakan perahu yang dapat diakses dengan mudah dari pedalaman maupun dari pesisir. Keteraturan tata ruang dan keindahan Batavia menjadikannya memperoleh julukan Ratu dari Timur Koningen van Oosten/Queen of the East. Pada 31 Desember 1799, VOC dibubarkan dan penguasa di Nusantara pun berganti seiring dengan perkembangan politik di Belanda. Pada sisi lain, pembangunan Kota Batavia yang tidak memperhitungkan kondisi lingkungan geogras berakibat pada kerusakan lingkungan perkotaan. Tingginya sedimentasi menutup aliran air di kanal-kanal Batavia. Endapan lumpur, saluran air yang mampet dan berbau busuk menjadi sumber berkembangnya berbagai macam penyakit, seperti malaria, pes, dan kolera. Penyakit-penyakit tersebut menjadi pembunuh banyak jiwa sehingga Batavia memperoleh julukan het graf der Hollanders Soemalyo et al., 2007. Kondisi tersebut merubah arah pembangunan Batavia ke wilayah pinggiran kota Ellisa, 2018. Pada akhir abad ke-18 terjadi perubahan kekuasaan di Belanda, konik antara kaum patriot Belanda yang didukung Perancis dengan Raja Willem van Orange yang berkuasa semakin memuncak. Kekalahan Raja Willem van Orange melahirkan perjanjian Den Haag pada tahun 1794 dan salah satu isi perjanjian tersebut adalah pendirian Republik Bataf di Belanda. Ketidak-efektifan menjadikan Republik Bataf akhirnya dibubarkan oleh Napoleon Bonaparte dan mengembalikan pemerintahan Belanda ke sistem Kerajaan dengan mengangkat Lodewijk, adik kandung Napoleon Bonaparte, sebagai sebagai Raja Belanda. Tanggal 29 Januari 1807, Raja Lodewijk mengangkat Herman Willem Daendels sebagai Gubernur Jenderal Hindia Belanda. Tugas yang diembannya, adalah mempertahankan Pulau Jawa selamanya dari serangan pasukan Inggris dan membenahi administrasi di wilayah koloni Marihandono, 2012. Kehadiran Daendels walau sebentar telah membuat perubahan besar dalam pembangunan di Pulau Jawa, termasuk Batavia. Sarana transportasi darat yang sebelumnya kurang mendapat perhatian, selama masa pemerintahan Daendels menjadi perhatian JURNAL PANALUNGTIK Vol. 3, No. 1, Juli 2020 1 - 13 3utama dalam pengembangan sistem transportasi antar-kota di Pulau Jawa. Di awal masa jabatannya, Daendels memerintahkan membangun Jalan Raya Pos yang membentang sepanjang Pulau Jawa dari Anyer sampai Panarukan Hermawan, 2010. Sebagai gubernur jenderal, Daendels memiliki tugas untuk mempertahankan koloni dari serangan Inggris dan memperbaiki kerusakan lingkungan kota. Jika tidak memungkinkan untuk diperbaiki, maka diwajibkan untuk membuat usul pemindahan ibukota ke tempat lain yang cocok di Pulau Jawa. Dengan alasan strategis, awalnya pusat pemerintahan akan dipindahkan ke Semarang atau Surabaya. Pemindahan tersebut urung dilaksanakan karena besarnya biaya dan ancaman penyerangan Inggris. Daendels memindahkan pusat pemerintahan ke daerah yang lingkungannya lebih baik dan tidak jauh dari pusat pemerintahan lama, yaitu ke Weltevreden Gunawan, 2010. Pembangunan Perkotaan mulai diorientasikan ke daratan, jalan-jalan dibangun hingga jauh ke pedalaman. Kondisi ini mendorong berkembangnya pusat-pusat permukiman baru di luar kota yang lebih sehat. Sejak dirobohkannya benteng Batavia antara kota dengan kawasan luar kota menjadi terbuka karena tidak ada lagi batas yang memisahkan. Kehidupan masyarakat berkembang di tengah keberagaman. Pemerintah mengatur pembangunan gereja katolik sebelumnya dilarang, gereja protestan, kelenteng, kuil, dan masjid Marihandono, 2012. Daendels memerintahkan kanal-kanal di Batavia yang tidak berfungsi dan menjadi sumber penyakit ditimbun, bangunan-bangunan gudang yang sudah tidak layak pakai dirobohkan, serta benteng yang mengelilingi Batavia Kasteel Batavia juga dirobohkan. Ci Liwung yang telah menjadi dangkal akibat sedimentasi dinormalisasi dengan cara dikeruk lumpurnya dan alurnya diluruskan agar airnya dapat mengalir jauh ke laut. Untuk menghubungkan satu titik dengan titik lain dibangun jalan sebagai pengganti kanal-kanal yang ditimbun. Pemerintahan Daendels yang singkat 1808-1811 dengan kebijakannya merombak total pola pembangunan di Batavia telah memberikan dampak pada pengembangan kota selanjutnya dan sisanya masih dapat disaksikan saat ini Soemalyo et al., 2007; Artyas & Warto, 2019. Salah satu bangunan yang tersisa adalah Museum Sejarah Jakarta atau Museum Fatahillah. Museum ini sebelumnya adalah Stadhuis Balai Kota. Bangunan ini dibangun oleh Gubernur Jenderal Jan Pieterszoon Coen pada tahun 1620 dan difungsikan sebagai gedung balai kota kedua pada tahun 1626 Ariani, 2015. Pemindahan pusat pemerintahan tersebut juga berpengaruh pada pelapisan sosial yang terjadi di tengah masyarakat Destatriyana, 2015.Berdasarkan uraian tersebut, permasalahan yang diangkat berkenaan dengan tata ruang kota, yaitu bagaimana pola tata ruang dan fungsi ruang kota Weltevreden pada masa Kolonial Belanda. Tujuannya, adalah untuk mendeskripsikan pola tata ruang dan fungsi ruang kota Weltevreden berdasarkan tinggalan arkeologis yang terdapat di kawasan tersebut. Untuk menjawab pemasalahan yang diajukan, metode yang dipergunakan adalah deskriptif analisis dengan pendekatan keruangan. Penggunaan pendekatan keruangan dilakukan guna melihat hubungan yang terjadi di dalam ruang dan antar-ruang Sumaatmadja, 1988. Pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan lapangan dan studi pustaka. Data yang dipaparkan pada tulisan ini merupakan data hasil penelitian arkeologi tentang tata ruang pusat pemerintahan di Weltevreden. Pola Tata Ruang Weltevreden dan Fungsi Ruang Kota Iwan Hermawan dan Octaviadi Abrianto 4HASIL DAN PEMBAHASANWeltevreden merupakan kawasan yang saat ini dikenal dengan nama kawasan Lapangan Banteng, karena pusat kawasan ini adalah Lapang Banteng yang jauh sebelumnya bernama Waterlooplein Lapang Waterloo, paradeplaats Lapang Parade, dan Leeuwinplaats Lapang singa. Secara administratif, Kawasan Weltevreden berada di Jakarta Pusat, pada koordinal antara 6,16780LS - 6,18160LS dan 106,82950 BT –106,84200 BT Gambar 1. Secara geogras dibatasi oleh Jalan Kantor Pos dan Jalan Dokter Sutomo di bagian utara, Jalan Gunung Sahari dan Pasar Senen di bagian timur, Jalan Prapatan di bagian selatan, serta Ci Liwung di bagian barat. Pada awal abad ke-19, kawasan Weltevreden merupakan kawasan yang dipilih oleh Daendels sebagai pusat pemerintahan sebagai pengganti pusat pemerintahan lama di kawasan benteng Batavia Tim Penyusun, 2011. Pada masa tersebut, Wetevreden merupakan kawasan pinggiran kota yang merupakan kawasan pertanian dan 1. Wilayah DKI Jakarta sekarang Sumber “Peta Jakarta Lengkap Barat, Timur, Utara, Selatan & Pusat,” tahun 1648, kawasan Weltevreden diserahkan kepada Anthonij Paviljoen Sr. untuk dikelola. Lahan tersebut tidak dikelola sendiri tetapi disewakan kepada orang-orang Cina yang menanaminya dengan tebu dan sayur-sayuran. Untuk kepentingan dirinya sendiri, dia hanya menyisakan hak untuk beternak sapi. Pada tahun 1657 di dekat Weltevreden didirikan sebuah benteng kecil yang disebut Noordwijk. Dari benteng ini dapat diawasi binatang ternak yang sedang merumput di Paviljoensveld sekarang Lapangan Banteng. Keberadaan benteng ini diperlukan, karena di bagian selatan kota masih sering dijelajahi sisa tentara Mataram dan patroli Kesultanan Banten. Pemilik lahan Paviljoen berikutnya, adalah Cornelis Chastelein, seorang anggota Dewan Hindia. Dia memperolehnya pada tahun 1693 dan mendirikan rumah peristirahatan kecil yang terletak di lahan yang kini dipakai RSPAD Gatot tersebut diberi nama Weltevreden artinya benar-benar puas. Nama ini kemudian berkembang menjadi nama kawasan yang mencakup hampir seluruh Jakarta Pusat sekarang sampai pada masa pendudukan Jepang Gambar 2. Tahun 1722 tuan tanah Justianus Vinck membeli tanah luas di Weltevreden dan membuka dua pasar, yaitu Pasar JURNAL PANALUNGTIK Vol. 3, No. 1, Juli 2020 1 - 13 5Senen dan Pasar Tanah Abang. Kedua pasar tersebut pada tahun 1735 dihubungkan oleh Jalan yang saat ini bernama Jalan Prapatan dan Jalan Kebon Sirih. Pemilik berikutnya, adalah Gubernur Jenderal Jacob Mossel 1704-1761. Dia menjadikan Weltevreden sebagai pusat administrasi untuk seluruh jaringan kantor dagang dan koloni Belanda yang terbentang antara Deshima Jepang dan Capetown Afrika Selatan. Pada 1767 rumah Weltevreden dibeli oleh Gubernur Jenderal van der Parra, seorang gubernur jenderal yang sangat suka akan kemewahan dan kemegahan. Tahun 1797, kawasan tersebut dijual kembali kepada Gubernur Jenderal van Overstraten 1797-1801 dengan harga yang lebih tinggi. Sejak saat itu, Weltevreden menjadi kedudukan resmi gubernur jenderal dan itu, dia juga membangun markas militer baru di kawasan tersebut dan sejak akhir abad ke-18, Weltevreden menjadi pusat militer Hindia Belanda dan Lapangan Banteng kemudian dikenal dengan sebutan Paradeplaats Heuken, 1997; Merrilles, 2001; Ruchiat, 2011.Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels 1808-1811 memutuskan untuk memindahkan pusat pemerintahan ke kawasan dengan kondisi lingkungan yang lebih baik, yaitu Weltevreden. Tahun 1809, dibangun istana besar Groote Huis atau Gedung Putih het Witte Huis di sisi timur Paradeplaats dengan gaya arsitektur Empire. Gaya ini kemudian dikenal dengan Indische Empire, yaitu gaya arsitektur Empire yang disesuaikan dengan kondisi iklim dan geogras tropis, serta teknologi lokal dan bahan bangunan yang tersedia di tempat tersebut Handinoto, 2010. Istana tersebut tidak sempat diselesaikan daendels karena proses pembangunannya yang berjalan lambat akibat suasana perang serta dirinya dipanggil pulang. Penggantinya, yaitu Janssens hanya menutupi bangunan yang belum beratap dengan atap rumbia. Bangunan tersebut baru benar-benar diselesaikan pada zaman pemerintahan Gubernur Jenderal Du Bus de Ghisignies pada tahun 1828. Pada tahun 1828, di tengah Lapangan Parade dibangun tugu dengan patung Singa Belanda di atasnya. Tugu ini merupakan monumen peringatan pertempuran Waterloo 1815 tempat Napoleon I berhasil dikalahkan. Lapangan Parade kemudian dikenal dengan nama Leeuwinplaats Lapangan Singa, Waterlooplein atau lapang Waterloo Heuken, 1997; Merrilles, 2001. Pola Tata Ruang Weltevreden dan Fungsi Ruang Kota Iwan Hermawan dan Octaviadi Abrianto a bGambar 2. Weltevreden dan sekitarnya pertengahan dan akhir abad ke-19 a 1853 dan b 1887 Sumber Merrilles, 200111 - 13. 6Tata ruang Weltevreden diinspirasi dari penataan kota-kota tua di Nusantara, dimana satu pusat kawasan dikelilingi oleh jalan yang saling memotong. Paradeplaats Lapangan Parade dan Bangunan Istana Daendels atau Istana besar yang dibangun di sisi timur Lapangan Parade menjadi pusat kawasan. Jalan-jalan dibangun mengelilingi Lapangan Parade dan saling memotong menghubungkan satu gedung dengan gedung lain serta terkoneksi dengan jalan utama yang menghubungkan dengan luar kota. Keberadaan jalan tersebut guna mendukung aktivitas dan mobilitas penduduk atau pegawai di kawasan tersebut, serta komunikasi antara kawasan tersebut dengan kawasan lain. Pusat kota inilah tempat para pegawai pemerintah kolonial beraktivitas. Penduduk bumiputera yang miskin tinggal di perkampungan sekitar kota, masuk dan pergi ke kota untuk bekerja. Mereka tinggal di daerah yang tersembunyi di seberang pohon-pohon besar dan pinggir sungai. Menurut Werthein, Weltevreden menyerupai kota lama di Indonesia, yaitu bangunan luas dengan halaman luas menyerupai alun-alun. Arsitektur ini merupakan perubahan fundamental rumah tinggal di Hindia Belanda Gunawan, 2010. Kondisi tersebut menunjukkan terdapat perbedaan penataan tata ruang antara Batavia dengan Weltevreden ketika mulai dibangun sebagai kawasan pusat pemerintahan. Tata ruang kota tersebut mempengaruhi perkembangan kota selanjutnya, seiring dengan perkembangan fungsi ruang kota yang semakin ruang kota lama Batavia meniru kota-kota di Belanda dengan kanal dan sungai sebagai urat nadi transportasi. Kanal-kanal saling berhubungan dan bersimpangan serta terhubung dengan Sungai Ci Liwung yang merupakan jalur utama transportasi Batavia. Kondisi berbeda terlihat pada pola tata ruang kota Weltevreden dengan urat nadi hubungan komunikasi dan transportasi dalam kota berupa jalan, sehingga jalan banyak bersimpangan dan berhubungan dengan jalur utamanya adalah Jalan Raya Pos yang menghubungkan Batavia dengan Buitenzorg Bogor.Berdasarkan uraian tersebut, tata ruang Weltevreden maupun tata ruang kota lama Batavia merupakan tata ruang dengan pola konsentrik atau memusat dimana pusat kawasan dikelilingi oleh kawasan penunjang yang dihubungkan oleh jalan yang saling berhubungan menghubungkan pusat aktivitas dengan kawasan penunjang permukiman Yunus, 2000. Pada Kawasan Weltevreden, pusat aktivitas adalah Istana Besar dengan Lapangan Parade dan kawasan pusat tersebut dihubungkan dengan kawasan penunjang dengan jalan-jalan yang saling berpotongan serta terkoneksi dengan jalur utama ke luar daerah. Pada kawasan kota lama Batavia yang menjadi pusat aktivitas adalah Benteng Batavia yang dihubungkan dengan kawasan pendukung oleh kanal-kanal yang dibangun saling berpotongan dan bermuara ke Ci masa Kolonial Belanda di WeltevredenPemilihan Weltevreden sebagai pusat pemerintahan oleh Gubernur Jenderal Daendels menjadikan kawasan tersebut berubah dari asalnya sebagai tempat peristirahatan dan kawasan pertanian menjadi kawasan dengan pusat pemerintahan. Perkembangan berikutnya, Weltevreden tidak hanya berkembang sebagai pusat pemerintahan, tetapi berkembang sebagai pusat aktivitas masyarakat. Berbagai bangunan didirikan di kawasan tersebut untuk menunjang aktivitas masyarakat dan pemerintahan. Berikut adalah tinggalan masa Kolonial di Weltevreden. Lapangan Banteng atau Paradeplaats, lapangan ini sudah ada sejak Anthonij Paviljoen memperoleh hak penguasaan lahan Weltevreden JURNAL PANALUNGTIK Vol. 3, No. 1, Juli 2020 1 - 13 7pada tahun 1648. Ketika Daendels memindahkan pusat pemerintahan ke Weltevreden, Paviljoensveld difungsikan sebagai Lapangan Parade Paradeplaats. Selain sebagai Lapangan Parade, sepanjang abad ke-19 lapangan ini menjadi pusat kehidupan sosial Batavia tempat berkumpulnya orang-orang Batavia di sore hari Heuken, 1997 203-208; Merrilees, 2001 190; Shahab, 2009 63.1 Lapangan Banteng atau Paradeplaats, lapangan ini sudah ada sejak Anthonij Paviljoen memperoleh hak penguasaan lahan Weltevreden pada tahun 1648. Ketika Daendels memindahkan pusat pemerintahan ke Weltevreden, Paviljoensveld difungsikan sebagai Lapangan Parade Paradeplaats. Selain sebagai Lapangan Parade, sepanjang abad ke-19 lapangan ini menjadi pusat kehidupan sosial Batavia tempat berkumpulnya orang-orang Batavia di sore hari Heuken, 1997 203-208; Merrilees, 2001 190; Shahab, 2009 63; 2 Gedung Kementerian Keuangan atau Het Groote Huis Rumah Besar atau Het Witte Huis Gedung Putih, merupakan istana gubernur jenderal yang pembangunannya dimulai pada tanggal 7 Maret 1809 dan dirancang oleh Luitenant Colonel Schultze. Lokasinya di bagian timur Paradeplaats dan direncanakan sebagai jantungnya Batavia. Gedung bergaya Empire tersebut terdiri bangunan utama yang besar dan dilengkapi bangunan sayap. Bangunan utama secara khusus diperuntukkan untuk gubernur jenderal. Kantor Pemerintahan ditempatkan di bangunan lain serta dilengkapi oleh guest house dan istal yang bisa menampung 120 ekor kuda. Pengerjaan istana gubernur jenderal dilakukan secara cepat dengan bahan bangunannya diambil dari bahan bangunan bekas kastil lama yang dirobohkan, namun gedung ini baru diselesaikan oleh Insinyur Tromp atas perintah Gubernur Jenderal Du Bus de Ghisignies pada tahun 1826 – 1828 Merrillees, 2001 192; Heuken, 1997 206. Sekarang bangunan Istana Daendels difungsikan sebagai gedung Kementerian Keuangan Republik Indonesia gambar 3a. Pola Tata Ruang Weltevreden dan Fungsi Ruang Kota Iwan Hermawan dan Octaviadi Abrianto a bGambar 3. a Istana Daendels Het Groote Huis, dan b Gedung Hoogeregtshof Mahkamah Agung, sekarang Gedung Kementerian Keuangan RI; Sumber Dokumen Balai Arkeologi Bandung, 2011.3 Gedung Kementerian Keuangan Eks Gedung Mahkamah Agung, Gedung yang berada persis di samping utara Gedung Kementerian Keuangan Istana Daendels pembangunannya dilakukan pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Du Bus de Ghisignies, dan mulai digunakan sebagai gedung pengadilan pada tanggal 1 Mei 8JURNAL PANALUNGTIK Vol. 3, No. 1, Juli 2020 1 - 131848 Merrillees, 2001 192. Sejak didirikan, gedung ini diperuntukkan sebagai gedung Pengadilan Tertinggi di Hindia Belanda Hooggerechshof sampai tahun 1942. Fungsi ini berlanjut pada zaman Jepang dan setelah kemerdekaan dijadikan sebagai Gedung Mahkamah Agung gambar 3b.4 Citadel Prince Frederick sekarang Masjid Istiqlal, merupakan benteng yang dibangun di perbatasan Weltevreden dan Koningsplein. Benteng ini dibangun tahun 1830 sampai 1837 pada masa pemeritahan Gubernur Jenderal Johanes Van Den Bosch Abrianto, 2011. Pada tahun 1950-an, Citadel Prins Frederick Gambar 4b diratakan dengan tanah atas perintah Presiden Soekarno, kemudian di atas lahan tersebut dibangun Masjid Istiqlal yang perencanaannya dilakukan pada tahun 1950-an, diresmikan oleh Presiden Suharto pada tanggal 22 Februari 1978. a bGambar 4. a Gedung Kantor Pos Pasar Baru Sumber Dokumen Balai Arkeologi Bandung, 2011; b Citadel Prince Federick dibangun tahun 1837 Sumber Troppenmuseum.5 Gedung RSPAD Gatot Subroto, bekas Istana Weltevreden atau Great Palace of Weltevreden merupakan rumah mewah tempat kediaman resmi gubernur jenderal. Bangunan ini dibangun oleh Gubernur Jenderal Jacob Mossel. Pada tahun 1820, rumah Weltevreden dihancurkan dan di atas lahannya dibangun Rumah Sakit Militer sekarang Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat RSPAD Gatot Subroto. Di RS Militer ini pulalah dirintis pendidikan Dokter Jawa yang kemudian dikenal dengan STOVIA atau sekolah pendidikan Dokter Pribumi “Sejarah RS Kepresidenan RSPAD Gatot Soebroto,” 2020.6 Gedung Kima Farma Gedung Freemasons, Gedung ini dibangun pada tahun 1856-1858 merupakan tempat pertemuan orang Vrijmetselaar atau Freemasons. Perkumpulan ini disebut De Ster in het Oosten Bintang Timur. Organisasi ini merupakan gabungan dari La Fidele Sincerite dan La Vertueuse lewat konstitusi 19 Juni 1837. Pada awalnya organisasi ini merupakan wadah persatuan keturunan Eropa, namun sejak 1860 sifat organisasi menjadi lebih terbuka Heuken, 1997. 9Pola Tata Ruang Weltevreden dan Fungsi Ruang Kota Iwan Hermawan dan Octaviadi AbriantoGambar 5. Katedral Jakarta Sumber Dokumen Balai Arkeologi Bandung, 2011. a bGambar 6. a Militaire Sociëteit Concordia, Sumber Troppenmuseum; b Gedung Kesenian Jakarta Sumber Dokumen Balai Arkeologi Bandung, 2011.7 Gereja Katedral Jakarta gambar 5, gereja ini berdiri pada bekas lahan kediaman resmi Panglima Angkatan Perang Kerajaan Belanda di Hindia Belanda yang berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jenderal tanggal 5 Desember 1828 dijual kepada Yayasan Gereja Katolik. Pada tanggal 9 April 1880 dengan sebab tidak diketahui gereja tersebut roboh. Di bekas reruntuhan gereja tersebut kemudian dibangun Katedral yang diresmikan pada tahun 1901. Bangunan Katedral hingga saat ini masih berdiri sebagai tempat peribadatan umat Katolik Jakarta. Lokasinya di utara Lapangan Banteng menghadap ke Jalan Katedral dan berhadapan dengan Masjid Istiqlal. 8 Militaire Sociëteit Concordia The Concordia Military Society merupakan klub Sosial yang terdapat di Weltevreden. Klub sosial ini resmi dibuka pada tahun 1836 Merrilles, 2001. Sekarang gedung ini sudah dirobohkan dan di atas lahannya telah berdiri gedung Kementerian Koordinator bidang Perekonomian. 9 Gedung Kesenian Jakarta atau Stadsschouwburg teater kota, merupakan teater kota dibangun pada abad ke-19 dengan arsitektur bergaya Empire yang diresmikan pada tanggal 7 Desember 1821. Di gedung ini pada tahun 1926 diselenggarakan Kongres Pemoeda Pertama. Di gedung ini pula, pada tanggal 29 Agustus 1945, Presiden Soekarno meresmikan KNIP gambar 6. 10JURNAL PANALUNGTIK Vol. 3, No. 1, Juli 2020 1 - 13Tata Ruang dan Fungsi Ruang Kota Weltevreden Abad ke-20Pola tata ruang kota Weltevreden memasuki abad ke-20 tidak berbeda dengan sebelumnya, yaitu konsentrik dengan titik pusat di Lapangan Parade sebagai pusat aktivitas masyarakat dan dikelilingi oleh kawasan pendukung, berupa kawasan permukiman yang berkembang di luar kawasan tersebut. Aktivitas dan mobilitas masyarakat yang terjadi di Kawasan Weltevreden didukung oleh akses jalan yang saling berpotongan mengelilingi Lapangan Parade dan terkoneksi dengan jalan utama ke luar kota. Perubahan terjadi pada fungsi ruang kawasan Weltevreden dari pusat pemerintahan menjadi kawasan dengan multifungsi, yaitu berkembangnya fungsi sosial kemasyarakatan di kawasan tersebut. Kondisi ini terjadi setelah pemindahan pusat pertahanan ke Bandung yang dimulai pada dasawarsa akhir abad ke-19 menyusul ditetapkannya Cimahi sebagai kota Garnizoon pada tahun 1896, munculnya rencana pemindahan pusat pemerintahan Kolonial Belanda ke Bandung pada tahun 1906, serta realisasi pemindahan Departemen Urusan Perang ke Bandung dilakukan pada tahun 1916 Hermawan, 2010.Perkembangan fungsi ruang kota Weltevreden menjadi ruang dengan multifungsi terlihat dengan dibangunnya bangunan lain yang memiliki fungsi sosial kemasyarakatan, seperti pendidikan, di penghujung abad ke-19 sampai tahun 1942. Bangunan-bangunan tersebut diantaranya1 Gedung Kantor Pos Pasar Baru Jakarta dibangun tahun 1913, oleh arsitek J. Van Hoytama dengan gaya arsitektur Art Deco yang dipengaruhi oleh aliran Art and Craft pada detail interiornya gambar 4a. Setelah aktivitas kantor Pos dipindah ke gedung baru yang menghadap ke Lapangan Banteng, gedung ini kemudian difungsikan sebagai Gedung Filateli.2 Gedung Volksraad, sekarang Gedung Pancasila, merupakan bangunan bekas rumah Panglima Angkatan Perang Kerajaan Belanda di Hindia Belanda. Panglima menempati bangunan ini sampai tahun 1916 untuk kemudian pindah ke Bandung seiring dengan kepindahan Departemen Urusan Perang ke kota tersebut. Pada bulan Mei 1918, gedung ini diresmikan sebagai gedung Volksraad oleh Gubernur Jenderal Limburg Stirum. Pada zaman Jepang gedung ini dipergunakan Tyuuoo Sangi-In. Pada masa menjelang berakhirnya pendudukan Jepang, tanggal 1 Maret 1945 Saiko Syikikan Penguasa Tertinggi Militer Jepang mengumumkan pembentukan Dokuritsu Zyunbi Tjoosakai atau Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan BPUPK dan beraktivitas di gedung Tyuuoo Sangi-In. Pada sidang BPUPK yang berlangsung 29 Mei – 1 Juni 1945 berhasil dirumuskan dasar negara, yaitu Pancasila serta konstitusi negara. Karena Peristiwa bersejarah tersebut, gedung ini diberi nama “Gedung Pancasila”. Sekarang gedung ini merupakan bagian dari gedung Kementerian Luar Negeri. 3 Gedung STOVIA, bangunan ini selesai dibangun pada tahun 1902. Dari kampus STOVIA inilah pada tanggal 20 Mei 1908 lahir pergerakan pemuda yang kemudian dikenal dengan nama Boedi Oetomo. Organisasi pergerakan tersebut dipelopori Soetomo, Goenawan Mangoenkoesoemo, Goembrek, Saleh, dan Soeleman. Karena nilai sejarahnya yang tinggi bagi bangsa Indonesia, pada tahun 1974 gedung ini secara resmi dijadikan Museum Kebangkitan Nasional gambar 7a. 11Pola Tata Ruang Weltevreden dan Fungsi Ruang Kota Iwan Hermawan dan Octaviadi Abrianto a bGambar 7. a Gedung STOVIA; b Gedung MULO, sekarang SMP Negeri 5 Jakarta Sumber Dokumen Balai Arkeologi Bandung, 2011.4 Gedung Sekolah Santa Ursula Eks Gedung HBS, Bangunan yang sekarang merupakan Gedung Sekolah Santa Ursula, dahulunya merupakan gedung HBS Hoogere Burgerschool wanita dengan nama Koningin Juliana School pada tahun 1911 5 Gedung SMPN 5 Jakarta Gedung MULO Batavia, Gedung MULO Middelbare Uitgebreid Lager Onderwijs dibangun pada tahun 1917 oleh arsitek Ir. JF. Van Hoytema. Arsitektur bangunan ini bergaya Romantic Modern dan Art Deco. Bangunan ini bagian depannya merupakan bangunan dua lantai sedangkan bangunan di sayap kanan dan kiri merupakan bangunan berlantai satu gambar 7b. 6 Gedung SMA Negeri 1 Jakarta, sebelumnya adalah gedung Algemene Middlebare School AMS yang dibangun pada tahun 1930. Jauh sebelumnya, pada tahun 1889 di tempat yang sama telah berdiri Prins Hendrick School PHS. Pada masa Pendudukan Jepang, gedung ini dipergunakan sebagai salah satu tempat penyimpanan logistik tentara. 7 Gedung SMK Negeri 1 Jakarta STM 1 Budi Utomo, dibangun pada tahun 1906 dengan arsitekturnya bergaya Eropa dan diperuntukkan sebagai bangunan sekolah Koningen Wilhelmina School KWS. Setelah Indonesia merdeka, pada tahun 1946, bangunan ini diperuntukkan sebagai Sekolah Teknik Menengah STM I Budi Utomo, sekarang menjadi Sekolah Kejuruan SMK Negeri I Weltevreden sebagai pusat pemerintahan pengganti kawasan Batavia lama dilakukan oleh Gubernur Jenderal Daendels dengan alasan lingkungan yang lebih baik. Weltevreden awalnya dirancang sebagai kawasan pusat pemerintahan dengan titik pusatnya Paradeplaats Lapangan Parade dan Istana Daendels het Groote Huis. Kawasan ini dilengkapi dengan jalan yang mengelilingi titik pusat pemerintahan dan saling berhubungan menghubungkan berbagai fasilitas pemerintahan di kawasan tersebut dan terhubung dengan jalan utama yang menghubungkannya dengan wilayah pinggiran. Pergeseran fungsi ruang kota Weltevreden menjadi kawasan dengan multifungsi terjadi mulai akhir abad ke-19 yang ditandai dengan dibangunnya bangunan-bangunan yang tidak berkaitan langsung dengan aktivitas pemerintahan, namun merupakan bangunan dengan fungsi sosial kemasyarakatan. Pergeseran fungsi ruang kota menjadi ruang dengan multifungsi tidak berpengaruh pada pola tata ruang kota Weltevreden, yaitu 12JURNAL PANALUNGTIK Vol. 3, No. 1, Juli 2020 1 - 13konsentrik terpusat dengan pusat aktivitas kawasan di Paradeplaats Lapangan Parade yang terhubung dengan kawasan pendukung di sekelilingnya. Perubahan fungsi tersebut memperkuat posisi Lapangan Parade sebagai pusat aktivitas masyarakat Batavia pada masa Kolonial TERIMA KASIHPada kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada kepada pihak-pihak yang terlibat dan membantu proses penelitian arkeologi di Provinsi DKI Jakarta tahun 2011, terutama kepada seluruh anggota tim penelitian dan kepada Kepala Unit Pengelola Kawasan Kota Tua Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta beserta staf yang telah membantu kelancaran proses penelitian BEBAS KEPENTINGANBerkaitan dengan penerbitan artikel ini, Penulis menyatakan tidak terlibat pada proses persetujuan penerbitan artikel ini. DAFTAR PUSTAKAAbrianto, O. 2011. citadel Prins Federick, Batavia Rancang Bangun dan Fungsi. In K. Yulianto Ed., Arkeologi Strategi Adaptasi, Permukiman dan Pemanfaatannya hal. 99–112. Jatinangor A. 2015. Perubahan Fungsi pada Museum Fatahillah Ditinjau dari Teori Poskolonial. Humaniora, 64, 483–495. Y., & Warto, W. 2019. Societeit de Harmonie European Elite Entertainment Center In the 19th Century in Batavia. Paramita Historical Studies Journal, 292, 130–138. M. 2015. Batavia Baru di Weltevreden Suatu Kajian Historis Pemindahan Pusat Kota Pada Abad Ke-19 Universitas Pendidikan Indonesia. Diambil dari E. 2018. The Recreational Landscape of Weltevreden Since Indonesian Colonization. Journal of Urban Culture Research, 17, 12–30. R. 2010. Gagalnya Sistem Kanal Pengendalian Banjir Jakarta dari Masa ke Masa. Jakarta 2010. “Indische Empire Style” Gaya Arsitektur “Tempo Doeloe” yang Sekarang sudah mulai Punah. In Arsitektur dan kota-kota di Jawa pada masa Kolonial hal. 43–58. Yogyakarta Graha I. 2010. Nilai Strategis Jalan Daendels Bagi Pertahanan Hindia Belanda di Pulau Jawa Kajian Geogra Sejarah. In W. R. Wahyudi Ed., Dari Masa Lalu ke Masa Kini Kajian Budaya Materi, Tradisi, dan Pariwisata hal. 107–118. Bandung A. S. 1997. Tempat-tempat Bersejarah di Jakarta. Jakarta Cipta Caraka Loka. 13Pola Tata Ruang Weltevreden dan Fungsi Ruang Kota Iwan Hermawan dan Octaviadi AbriantoMarihandono, D. 2008. Perubahan peran dan fungsi benteng dalam tata ruang kota. Wacana, Journal of the Humanities of Indonesia, 101, 144–160. Diambil dari D. 2012. Pembangunan Kota Berbasis Multikultur Studi Kasus Pembangunan Weltevreden pada Awal Abad XIX. Prosiding Seminar Internasional Multikultural & Globalisasi, 133–143. Diambil dari https//multikulturalui. S. 2001. Batavia, in Nineteenth Century Photographs. Singapore Archipelago Jakarta Lengkap Barat, Timur, Utara, Selatan & Pusat. Diambil 18 Juni 2020, dari A. 2011. Batavia sebagai Kota Dagang pada Abad XVII sampai Abad XVIII UIN Syarif Hidayatullah. Diambil dari R. 2011. Asal Usul Nama Tempat di jakarta. Jakarta Masup RS Kepresidenan RSPAD Gatot Soebroto. 2020. Diambil 23 Juli 2020, dari Y., Ridwan, K., Atmoko, T. U., Ellisa, E., & Hadi, A. 2007. Sejarah Kotatua. Jakarta Dinas Kebudayaan dan Permuseuman Provinsi DKI N. 1988. Studi Geogra Suatu pendekatan dan Analisa Keruangan II. Bandung Penyusun. 2011. Laporan Penyelenggaraan Penelitian Arkeologi Pola Tata Ruang Pusat Pemerintahan Hindia Belanda di Batavia Weltevreden Abad ke-19 - Abad ke-20 Provinsi DKI Jakarta. H. S. 2000. Struktur Tata Ruang Kota. Yogyakarta Pustaka Pelajar. ... Pembangunan Perkotaan mulai diorientasikan ke daratan, jalan-jalan dibangun hingga jauh ke pedalaman. Kondisi ini mendorong berkembangnya pusat-pusat permukiman baru di luar kota yang lebih sehat Hermawan & Abrianto, 2020. Guna merealisasikan pemindahan pusat pemerintahan, tahun 1809 Daendels membangun Istana Gubernur Jenderal di sekitar Paradeplaats dengan gaya arsitektur Empire Style yang berbau Perancis. ...... Berdasarkan uraian tersebut diketahui alasan Daendels memilih memindahkan Pusat Pemerintahan ke Weltevreden, karena 1 jarak yang tidak terlalu jauh + 5 Km dari pusat pemerintahan lama di Oud Batavia dan secara alami terlindung; 2 Kondisi lingkungan Weltevreden lebih sehat dibanding Oud Batavia; 3 Weltevreden terhubung dengan jaringan jalan raya pos yang menghubungkan kota-kota di Pulau Jawa dari Anyer sampai Panarukan, sehingga dapat memudahkan pengungsian ke wilayah pedalaman Bogor dan Priangan jika diserang musuh Hermawan & Abrianto, 2020. Keberadaan jalan raya pos sebagai jalur pengungsian terjadi pada saat penyerangan inggris ke Batavia. ... Iwan HermawanSebagai Pusat Pemerintahan pada masa kolonial Belanda, Batavia tidak terbebas dari ancaman bencana, baik bencana alam berupa banjir maupun bencana non alam seperti perang dan wabah. Kondisi ini mendorong digulirkannya wacana pemindahan pusat pemerintahan ke daerah yang dianggap lebih aman dan sehat. Tulisan ini bermaksud menguraikan ancaman bencana sebagai salah satu faktor pendorong pemindahan pusat pemerintahan pada masa Kolonial Belanda. Penulisan menggunakan metode deskriptif analisis. Ketika Daendels datang ke datang ke Pulau Jawa dan menjabat sebagai Gubernur Jenderal Hindia Belanda, salah satu tugasnya adalah memindahkan pusat pemerintahan dari Batavia ke daerah yang lebih aman dan sehat. Daendels memilih Weltevreden sebagai tempat untuk membangun pusat pemerintahannya. Pada akhir abad ke-19 kondisi Batavia yang tidak sehat menjadi alasan untuk pemindahan pusat pemerintahan ke daerah yang lebih sehat namun tidak jauh dari pusat pemerintahan saat itu, Bandung dipilih menjadi pusat pemerintahan pengganti Batavia dengan alasan lebih sehat dan aman. Kondisi ini menunjukkan bahwa bencana menjadi salah satu faktor pendorong pemindahan pusat pemerintahan. Heru MulyantoUrban environmental problems such as flooding and water pollution have actually occurred in Jakarta formerly Batavia since the Dutch colonial era. Batavia was one of the cities with a myriad of urban planning problems, such as canal flooding which continues to this day. This article was written to find the root of the water problem in Jakarta by reviewing the development of canal construction from the Oud Batavia to the Nieuwe Batavia era. This study was conducted to identify the colonial government’s methods for dealing with flooding and repairing problematic canals. Thus, this research is expected to provide an insight for the current government on ways to deal with flood problems in Jakarta in the contemporary era. Results show that the expansion of settlements from Kota Tua to Weltevreden was also influenced by the dirty canal environment in Oud Batavia. Dirty, sedimentary, and problematic canals were restored, but the old problems persist. Then, Weltevreden was chosen as Ommelanden expansion area of Oud Batavia. Evawani EllisaThis paper explores the formation of recreational landscapes in Weltevreden now the central part of Jakarta during the colonial age. Before the 20th Century, the Dutch colonial government pursued the so-called "liberal policies" that consequently , the colony needed to go beyond the narrow objective of economic gain, by promoting social institution to improve the quality of life. It encompassed governmental , educational, and religious aspects, that bring progress and more opportunities to gain prosperity. Recreations formulated as part of the essential elements introduce modernity. The study found that the prototypical play spaces in Weltevreden were discriminatory accessible to the public and sporadically provided. In the post colonial age, the play spaces transferred into public spaces that continuously renegotiated to assimilate and transform the old into the new meaning in concomitant with the new urban design of Jakarta. Ariani ArianiThe Museum of Jakarta Historical, which popularly known as Fatahillah museum, is one of the importance historical buildings in Indonesia with abudance hictorical value. This neoclassic architectural building that was built around the 17th century had already been altered its function for several times, such as a city hall stadhius, the house of parliament, a prison especially to hang the convict, a military dorm in the end of colonial period, and a museum in the independence period. All changes of the Fatahillah Museum were observered with qualitative method accompanying with hermeneutics approach to describe its post-colonial study as a relevance result to its casual critical issue and culture. Hence, it could give another perspective of the meaning behind the colonization that ever happened and its impact nowadays. Today, the Fatahillah museum is still standing strong and majestic. The beauty of the architecture becomes a marker that colonial architecture has contributed indirectly to the development of architecture in Indonesia, apart from its function in the past. By studying the interpreted means of the Fatahillah Museum changes in function, the inheritance task is to care for and to preserve the Fatahillah Museum as one of historical MarihandonoAbstrack. This research aims to explain and to give some description about the forts and their influence on the developping of city morphology in Indonesia. The forts are colonial heritages and functioned as the central of colonial administrations and controls. At present, they function for tourists as an interesting place for visitors. Indonesia government, especially Departement of Tourism and Culture, should give much attention not only for preservation but also for restauration and making them more intesting. It will be worth for tourist department and also for the urban planning istitution, locally as well as nationally. Keyword fort, tourist, urban planning. Pengantar Istilah 'benteng' mengingatkan kita pada suatu konteks pertahanan dan peperangan, khususnya yang terjadi pada masa lalu. Konotasi harafiah ini memiliki makna yang * DJOKO MARIHANDONO adalah pengajar pada Program Studi Prancis, Departemen Sejarah, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya,Universitas Indonesia; menyelesaikan Program Doktor di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia pada tahun 2005 dengan disertasi berjudul "Sentralisme Kekuasaan Pemerintahan Herman Willem Daendels di Jawa 1800-1811". Minat penulis adalah Sejarah Eropa, khususnya Belanda dan Prancis dalam hubungannya dengan wilayah koloni di Hindia Timur. E-mail djoko_marihandono Makalah yang telah mengalami sedikit penyesuaian ini pernah disajikan dalam Seminar Kebudayaan Maritim yang diselenggarakan oleh Universitas Hasanuddin, Makassar pada tanggal 26 -28 Oktober 2007. Handinoto HandinotoKita mempunyai banyak sekali peninggalan arsitektur kolonial, yang tersebar di seluruh kota-kota di Indonesia. Arsitektur kolonial mempunyai gaya berbeda satu dengan lainnya sesuai dengan jaman didirikan bangunan tersebut. Salah satu gaya arsitektur kolonial yang cukup tua adalah “Indische Empire” yang banyak dibangun pada pertengahan abad ke 18 sampai akhir abad ke 19. Bangunan gaya “Indische Empire” ini sekarang sudah banyak yang rusak dan dirobohkan. Kurangnya perhatian akan bangunan “Indische Empire” tersebut antara lain juga dikarenakan kurangnya informasi tentang arsitektur masa lalu tersebut. Tulisan ini mencoba untuk menjelaskan gaya arsitektur “Indische Empire” tersebut dengan pendekatan dari sudut sosio de Harmonie European Elite Entertainment Center In the 19th Century in BataviaY ArtyasW WartoArtyas, Y., & Warto, W. 2019. Societeit de Harmonie European Elite Entertainment Center In the 19th Century in Batavia. Paramita Historical Studies Journal, 292, 130-138. Strategis Jalan Daendels Bagi Pertahanan Hindia Belanda di Pulau Jawa Kajian Geografi SejarahI HermawanHermawan, I. 2010. Nilai Strategis Jalan Daendels Bagi Pertahanan Hindia Belanda di Pulau Jawa Kajian Geografi Sejarah. In W. R. Wahyudi Ed., Dari Masa Lalu ke Masa Kini Kajian Budaya Materi, Tradisi, dan Pariwisata hal. 107-118. Bandung Bersejarah di Jakarta. Jakarta Cipta Caraka LokaA S HeukenHeuken, A. S. 1997. Tempat-tempat Bersejarah di Jakarta. Jakarta Cipta Caraka Kota Berbasis Multikultur Studi Kasus Pembangunan Weltevreden pada Awal Abad XIXD MarihandonoMarihandono, D. 2012. Pembangunan Kota Berbasis Multikultur Studi Kasus Pembangunan Weltevreden pada Awal Abad XIX. Prosiding Seminar Internasional Multikultural & Globalisasi, 133-143. Diambil dari in Nineteenth Century PhotographsS MerrillesMerrilles, S. 2001. Batavia, in Nineteenth Century Photographs. Singapore Archipelago sebagai Kota Dagang pada Abad XVII sampai Abad XVIII UIN Syarif HidayatullahA RidwiyantoRidwiyanto, A. 2011. Batavia sebagai Kota Dagang pada Abad XVII sampai Abad XVIII UIN Syarif Hidayatullah. Diambil dari ream/123456789/1799/1/103051-AGUS

RumahCimanggis diperkirakan dibangun sekitar tahun 1771-1775 dan dulunya menjadi tempat tinggal Yohana Van Der Parra, istri kedua Gubernur Jenderal VOC, Petrus Albertus van der Parra. Oleh Petrus Albertus Van Der Parra, rumah itu diberikan kepada istrinya sebagai hadiah untuk dijadikan tempat peristirahatan. Yohana kemudian menempati rumah itu

Definisi atau arti kata peristirahatan berdasarkan KBBI Online istirahat /istirahat/ v, • istirahat singkat istirahat dua hari yg dapat diberikan kpd seorang pegawai negeri krn sakit ataupun krn keperluan lain;beristirahat /beristirahat/ v 1 berhenti sebentar untuk melepaskan lelah mereka beristirahat selama sepuluh menit sebelum melanjutkan pertandingan; 2 berlibur untuk mengaso sesudah kenaikan, anak-anak beristirahat selama sebulan;mengistirahatkan /mengistirahatkan/ v 1 membiarkan istirahat; 2 ki mem-berhentikan dr pekerjaannya;mengistirahatkan diri melepas lelah;peristirahatan /peristirahatan/ n tempat rumah dsb untuk beristirahat;peristirahatan terakhir makam; kuburKata peristirahatan digunakan dalam beberapa kalimat KBBIReferensi dari KBBI sanggrah kalimat ke 3pesanggrahan n peristirahatan kami menginap di - Ujung Kulon selama tiga malamReferensi dari KBBI vila kalimat ke 1vila n rumah mungil di luar kota atau di pegunungan; rumah peristirahatan digunakan hanya pd waktu liburan pd akhir pekan keluarga itu beristirahat di Referensi dari KBBI hotel kalimat ke 9hotel pribadi tipe akomodasi semacam hotel kecil yg umumnya dibangun di tempat peristirahatan; Referensi dari KBBI bungalo kalimat ke 1bungalo n rumah peristirahatan di luar kota di daerah pegunungan atau di pantai, ada yg dibangun secara permanen, ada juga yg tidakReferensi dari KBBI sanatorium kalimat ke 1sanatorium n 1 rumah sakit yg juga berfungsi sbg tempat merawat penderita penyakit paru-paru dng kombinasi penyembuhan diet dan senam yg ketat; 2 peristirahatan untuk menyembuhkan orang yg berpenyakit tertentu; 3 tempat penyembuhan orang yg berpenyakit kronisReferensi dari KBBI pesanggrahan kalimat ke 1pesanggrahan n rumah peristirahatan atau penginapan, biasanya milik pemerintahReferensi dari KBBI aso kalimat ke 2pengasoan n tempat mengaso; peristirahatanReferensi dari KBBI radu kalimat ke 5peraduan n 1 tempat beristirahat; peristirahatan tempat ~ raja; 2 hor tempat tidurReferensi dari KBBI wisata kalimat ke 10wisata kesehatan gerak atau kegiatan wisata yg dirangsang oleh adanya objek atau fasilitas yg diperlukan untuk mengembalikan kesehatan di daerah tujuan wisata, msl tempat sejuk yg lengkap dng tempat peristirahatan dan terdapat sumber air panas; Referensi dari KBBI per-an kalimat ke 3per-an an konfiks pembentuk nomina 1 hal atau keadaan pergerakan; persetujuan; perdamaian; 2 hasil pelajaran; perolehan; 3 perbuatan percakapan; perkelahian; perseteruan; 4 hal yg berkaitan dng perkapalan; perburuhan; persuratkabaran; 5 tempat perairan; peristirahatanPosisi kata peristirahatan di database KBBI Onlineistibra - istidlal - istidraj - istifham - istigasah - istigfar - istihadah - istihsan - istikamah - istikharah - istikhlaf - istiklal - istikmal - istilah - istima - istimaiah - istimewa - istimna - istimtak - istinggar - istinja - istiqlal - istirahat - istislah - istislam - istisna - istitaah - istiwa - istri - isu - isya - isyarat - isytiak - italik - itarad - itaraf - itas - item - iterasi - iterbium - itibak - itibar - itidal - itifak - itihad

HalloSobat Prestige?Kali ini saya mau menjelaskan lokasi Anggapati residence..Nah Untuk sampai ke Anggapati Residence, Sobat Prestige keluar tol padalarang
NilaiJawabanSoal/Petunjuk BUNGALO Rumah peristirahatan di luar kota VILA Rumah di luar kota untuk peristirahatan KAMPUNG Kelompok rumah yaga merupakan bagian kota VIENTIANE Kota tuan rumah SEA Games xxv/2009 ALWAKRAH Kota tuan rumah Piala Dunia 2022 Qatar DESA Lawan kata kota ALKHOR Kota tuan rumah Piala Dunia FIFA 2022 Qatar OSLO Ibu kota Norwegia BAITULMUKADDAS 1 rumah yang disucikan mesjid di Yerussalem; 2 kota Yerussalem SELANGIT Sangat tlnggi mahal membeli rumah di pusat kota biayanya ~ SAPPORO Kota di Jepang yang menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin 1972 PERANGINAN 1 tempat berangin-angin atau bersejuk-sejuk; 2 rumah di kota untuk beristirahat; GEBANG Istana bangunan bersejarah di Kota Blitar dan rumah kediaman Mantan Presiden Soekarno ROKOK Jika dirumah kamu awet tapi jika diluar rumah kamu jadi abu. Apakah itu MENDATANGI Datang di; mengunjungi; menyinggahi; menghampiri di kota itu ia ~ rumah kawan ayahnya; MALIBU Kota dekat pantai di Los Angeles, dimana di sini banyak terdapat rumah artis papan atas dunia DENAH 1 gambar yang menyatakan letak kota, jalan, dsb; peta; 2 gambar rancangan rumah, sekolah, dsb; bagan PUING Reruntuhan rumah, gedung, dsb akibat gempa bumi yang hebat kota-kota sudah menjadi timbunan -; memuingkan menjadikan puing menghancurkan gedung-gedung dsb MENUMPANGI Menumpang pada di; ikut tinggal dsb di; ikut naik kereta, kapal, dsb kami ~ rumah ini selama mengungsi meninggalkan kota; MENGOSONGKAN 1 membuat supaya jadi kosong; menjadikan kosong dengan membuang menghilangkan isinya ~ gelas; 2 meninggalkan rumah, kota, daerah, dsb kami harus sudah ~ rumah ini besok pagi; BERUMAH 1 mempunyai rumah seorang muda yang berkedudukan tinggi dan ~ besar; 2 diam di; tinggal di ia ~ di desa jauh dari kota; bagai ~ di tepi tebing, pb selalu tidak aman hatinya; MELARIKAN ...berusaha ~ semua miliknya sebelum api menjalar ke rumah mereka; ~ diri nyawa menyelamatkan diri nyawa; ~ untung pergi mencari nafkah ke mana-mana;... HADAP ...utama tt sesuatu yang tidak bergerak ke mana - rumah itu; berhadapan dengan v 1 bermuka dengan; bertentangan dengan; bertemu muka dengan k... SEDIA 1 sudah selesai dibuat disiapkan, diatur, dsb; sudah jadi rumah itu sudah - untuk ditempati; 2 siap untuk ; mustaid polisi selalu - menghadap... SEBAGAI 1 semacam itu; serupa itu perabot rumah tangga ialah kursi, meja, lemari, dan ~ nya; 2 sepatutnya; sewajarnya; semestinya ia diperlakukan denga... Sepertidiketahui, para seleb Bollywood biasanya tinggal di pusat kota untuk keperluan syuting. Namun saat liburan, biasanya mereka akan langsung mengunjungi rumah peristirahatan bersama keluarga. Rumah peristirahatan para seleb ini ada yang lokasinya di India dan ada pula yang di luar negeri. RumahCom – Melihat harga rumah yang semakin susah digapai di kota besar tempat Anda tinggal, Anda pun melirik daerah lainnya. Masalahnya area yang diincar bukan sekadar area suburban di dekat kota Anda saat ini, melainkan kota lainnya yang jaraknya cukup jauh. Misalnya, saat ini Anda tinggal di Jakarta, dan Anda tertarik untuk memiliki rumah di Semarang atau Yogyakarta. Idenya, mungkin Anda bisa menggunakannya sebagai rumah peristirahatan saat pensiun nantinya. Boleh saja, sih, membeli rumah di kota lain, tapi pastikan mayoritas poin ini dimiliki rumah incaran Anda. Pilih area yang dekat’ dengan Anda Sebaiknya kota yang dipilih memiliki kedekatan dengan Anda. Maksudnya, Anda dulu pernah tinggal di kota itu, atau orangtua Anda tinggal di kota itu, atau ada saudara atau kenalan dekat Anda yang berada di sana. Gunanya, agar rumah Anda tetap dirawat—terutama saat Anda belum sempat mengunjunginya dalam waktu lama—oleh kenalan Anda tersebut. Tetap dekat dengan pusat kota Anda mungkin ingin tinggal di area yang sejuk dan tenang. Tapi, ingat, Anda baru akan menggunakannya saat tua nanti. Jadi sebisa mungkin pilihlah rumah yang tetap dekat dengan pusat kota sehingga Anda tetap mudah berbelanja kebutuhan rumah. Lagipula, kondisi lalu lintas di kota yang terlalu besar cenderung lebih aman. Harga rumah di pusat kota juga cenderung stabil, bahkan mengalami kenaikan yang pesat, sehingga Anda bisa menggunakannya sbeagai investasi jika sewaktu-waktu membutuhkan dana besar. Pilih dekat dengan kampus Tetap ingin melirik pinggiran kota? Sah-sah saja, asalkan lihat dulu kondisi sekitarnya. Lebih baik jika di sekitar Anda terdapat beberapa kampus. Harga rumah di sekitar kampus juga cenderung mengalami kenaikan karena banyaknya jenis usaha yang bisa dilakukan di sekitar rumah, seperti mendirikan kos, membangun warung makan, serta usaha laundry. Meski nantinya Anda pensiun, tak berarti Anda tak melakukan apa-apa, kan? Halaman yang memadai Mengingat harga tanah atau rumah di kota lain yang tak sebesar kota tempat tinggal Anda, lebih murah, tak ada salahnya membeli rumah yang lebih besar. Tak harus bangunannya yang superbesar, namun minimal Anda mempunyai halaman rumah yang memadai sehingga rumah Anda mendapatkan udara segar setiap harinya. Gunakan halamannya untuk menanam beragam tanaman buah. Buatlah tanah yang produktif Saat Anda membeli tanah—yang nantinya akan dibangun rumah—jangan membiarkan tanah tersebut menganggur. Buatlah tanah menjadi lebih produktif dengan menggunakannya sebagai tempat bercocok tanam. Jika Anda sudah membangun rumahnya, rumah bisa disewakan terlebih dahulu. Foto Pixabay Rina Susanto Anda juga mungkin menyukai beberapa artikel ini Ini Perbedaan Laki-laki dan Perempuan Ketika Membeli Rumah RumahCom – “Men are from Mars, Women are from Venus” merupakan salah satu buku terkenal karangan John Gray yang menceritakan perbedaan-perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Perbedaan yang di Lanjutkan membaca • 20 Okt 2016 Tips Aman Beli Rumah dari Developer RumahCom – Setiap orang pasti punya pertimbangan masing-masing ketika memutuskan untuk membeli rumah baru yang dibangun oleh developer ataupun rumah bekas. Keuntungan membeli dari developer biasanya Lanjutkan membaca • 20 Okt 2016 Tarif Tol Naik, Mending Cari Rumah Dekat Stasiun KRL RumahCom – Sesuai dengan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat PUPR No. 799/KPTS/M/2016 Tanggal 14 Oktober 2016 Tentang Penyesuaian Tarif Tol pada Ruas Tol Jakarta-Cikampek, maka p Lanjutkan membaca • 20 Okt 2016 . 354 404 351 429 366 465 237 441

rumah peristirahatan di luar kota